Ma’had Aly Darussalam berdiri pada tahun 2017 atas pertimbangan perlunya lembaga pendidikan lanjutan setingkat perguruan tinggi bagi santriwan-santriwati yang telah menyelesaikan proses Pendidikan Diniyah dari tingkat Ula, Wustha, hingga Ulya. Pertimbangan ini muncul dari kesadaran pengasuh dan para guru akan masih minimnya pengetahuan dan penguasaan para santri terhadap ilmu-ilmu agama. Untuk itu, diperlukan wadah pendidikan lanjutan yang mampu meneruskan proses pendalaman dan penguasan ilmu agama, serta melatih nalar berpikir para santri dalam mengkaji khazanah-khazanah pemikiran para ulama terdahulu.
Pemilihan Tasawuf dan Thoriqoh sebagai jurusan di Ma’had Aly Darussalam tidak terlepas dari tradisi tasawuf yang mengikat kuat di Pondok Pesantren ini. Setiap hari, pagi dan sore, para santri diwajibkan untuk mengikuti pengajian kitab Ihya` ‘Ulumuddin yang diasuh langsung oleh pengasuh PP. Darussalam. Rutinitas ini telah berjalan puluhan tahun sejak masa pendiri dan pengasuh pertama PP. Darussalam, yakni KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur. Dengan demikian, sejatinya tradisi keilmuan tasawuf telah akrab didengar oleh para santri di PP. Darussalam Blokagung, Banyuwangi. Guna mempertahankan tradisi dan karakteristik ini, akhirnya pengasuh dan para guru sepakat memilih Jurusan Tasawuf dan Thoriqoh sebagai jurusan pertama dalam pendirian Ma’had Aly Darussalam.
Konsentrasi yang ditekankan dalam Jurusan Tasawuf dan Thoriqoh Ma’had Aly Darussalam adalah Konsentrasi Tasawuf Sunni Akhlaqi, yakni mempelajari, mendalami dan mengkaji teori dan praktek yang diterapkan oleh tokoh tasawuf . Hal ini berangkat dari fakta bahwa mayoritas ulama sufi memiliki kitab tasawuf sebagai media dakwah penyebaran Islam sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum kemerdekaan. Melalui pertimbangan ini, kita merasa perlu diadakannya Konsentrasi Tasawuf Sunni Akhlaqi untuk menggali dan mengkaji para pemikiran dan praktek tasawuf ulama Sufi sebagai khazanah lokal dan budaya yang berkembang.
Saat ini, Ma’had Aly Darussalam memiliki sekitar 135 mahasantri, baik putra maupun putri. Proses seleksi dilaksanakan oleh para guru dengan menggunakan standar kelulusan yang sangat ketat. Referensi utama yang digunakan dalam proses belajar-mengajar di Ma’had Aly Darussalam adalah kitab-kitab tasawuf yang merujuk pada akhlaq atau tingkah laku yang bisa diterapkan dalam sehari-hari dan mampu diamalkan dalam kehidupan di masyarakat, disertai dengan referensi sekunder dari kitab-kitab tasawuf lintas madzhab, baik klasik maupun kontemporer, secara umum. Dengan demikian, lulusan-lulusan Ma’had Aly Darussalam diharapkan mampu menguasai secara mendalam dan komprehensif tentang ilmu tasawuf dan thoriqoh.